Unsur-Unsur Desain Grafis
Desain grafis mengandung unsur-unsur yang kurang lebih sama dengan unsur seni visual pada umumnya. Unsur-unsur tersebut meliputi garis, bidang, ruang, warna, dan tekstur. Kelimanya akan dijelaskan dalam poin-poin berikut ini.
1. Garis
Garis adalah gabungan dari titik-titik yang saling terhubung dengan rapat, urut, dan runut. Garis menjadi penegas kontur atau aksen suatu bidang. Jenisnya bisa tegak lurus memanjang, diagonal, lengkung atau bergelombang, baik tegas maupun putus-putus.
2. Bidang/Bentuk
Bidang merupakan bentuk yang dihasilkan dari bertemunya titik awal dan akhir suatu garis. Bidang terdiri dari dua jenis, yaitu geometris, seperti lingkaran, persegi, segitiga, dan lainnya. Serta organis yang meliputi bentuk tak beraturan yang bebas dan fleksibel.
3. Ruang
Ruang adalah dimensi dari sebuah desain grafis. Tempat di mana semua unsur grafis berkumpul dalam satu kesatuan. Ruang juga bisa berarti area kosong yang memberi jarak antara satu unsur dengan lainnya.
4. Warna
Pada dasarnya, warna merupakan citra yang diterjemahkan oleh otak dari retina mata yang menangkap gelombang cahaya. Warna dalam desain grafis merupakan corak pemanis pada permukaan unsur-unsurnya dan menimbulkan sensasi yang menarik perhatian.
5. Tekstur
Tekstur merupakan gambaran sifat dari suatu jenis permukaan, sehingga menimbulkan kesan bisa dilihat sekaligus diraba. Seperti halnya warna, tekstur memberikan sensasi visual yang menarik dan membangkitkan perasaan.
Itulah penjelasan singkat mengenai setiap unsur dalam desain grafis. Kombinasi antara kelima unsur tersebut dapat menghasilkan tampilan baru yang menarik apabila diterapkan dengan tepat. Karenanya desain grafis juga harus memperhatikan prinsip komunikasi visual yang baik.
Prinsip Desain Grafis
Penting bagi desainer untuk mempelajari prinsip dalam membuat karya grafis. Apalagi jika tujuan pembuatannya adalah memberikan informasi kepada khalayak. Dalam menerapkan unsur-unsur desain grafis, desainer wajib memperhatikan beberapa prinsip, antara lain:
1. Komposisi
Secara bahasa berarti penggabungan atau penataan. Setiap unsur desain grafis ditata sedemikian rupa hingga saling mendukung dan tampil sebagai kesatuan visual yang utuh dan serasi. Ini bisa dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip desain grafis selanjutnya.
2. Keseimbangan
Dalam desain grafis, keseimbangan tidak selalu berarti ukuran yang sama persis. Keseimbangan juga bisa diterapkan melalui bentuk, warna, atau tekstur. Keseimbangan dapat dilihat dari tampilan yang mantap dan tidak meninggalkan kesan ganjil.
3. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara setiap unsur desain grafis. Perbandingan ini bisa diwujudkan melalui ukuran, posisi, atau jarak (ruang). Biasanya menganut Golden Ratio, yaitu satuan ukuran perbandingan yang proporsional dan menjadi patokan dalam seni visual.
4. Harmoni
Harmoni berhubungan erat dengan keserasian. Setiap elemen desain grafis ditampilkan dalam nuansa teratur, seimbang, dan proporsional sehingga menarik perhatian dan memberikan kesan tersendiri bagi penikmatnya.
5. Irama
Irama merupakan cara untuk menampilkan gerak. Dalam desain grafis dua dimensi, gambar dibuat seolah bergerak, menyesuaikan sisi psikologis manusia yang memiliki respon natural tertentu, jika berhadapan dengan unsur-unsur desain grafis. Karya desain grafis dapat dikatakan baik apabila dapat memenuhi semua prinsip di atas. Tidak ada batasan mengenai bagaimana cara menerapkan prinsip tersebut. Asalkan semuanya muncul dengan baik, umumnya dapat dipastikan bahwa desain grafis tersebut akan menarik perhatian.
Jenis-Jenis Desain Grafis
Awalnya, desain grafis hanya memanfaatkan media 2 dimensi. Namun, seiring perkembangan teknologi, kini desain grafis juga ditampilkan dengan media 3 dimensi. Hal ini turut memengaruhi klasifikasi desain grafis, yang kemudian dibedakan menurut aplikasinya.
1. Desain Identifikasi
Identifikasi berkaitan dengan fungsi desain grafis sebagai cara untuk memperkenalkan sekaligus mengingatkan sebuah informasi kepada khalayak. Umumnya diaplikasikan dalam dunia industri, mulai dari desain logo, materi promosi, profil perusahaan, dan lain-lain.
2. Desain Multimedia
Multimedia berarti desain grafis memanfaatkan berbagai jenis media, sesuai dengan penempatannya. Film animasi, iklan televisi, dan video, adalah termasuk contoh desain multimedia yang paling sering ditemui.3. Desain Percetakan/Printing
Aplikasi desain grafis khusus untuk kebutuhan percetakan. Bisa dalam bentuk sampul buku dan tata letak isinya, majalah, dan media cetak lainnya. Beberapa materi publikasi juga masih menggunakan aplikasi cetak, misalnya poster, banner, pamflet, flyer, dan sebagainya.
4. Desain Produk
Desain produk meliputi desain kemasan secara menyeluruh, baik bentuk maupun tampilan luarnya. Kemasan ini termasuk kompartemen ukuran besar yang memuat sejumlah unit produk untuk didistribusikan. Juga merchandise atau item-item pendukung promosi.
5. Desain Digital
Perkembangan teknologi telah sampai di ranah digital yang identik dengan penggunaan internet. Sehingga kini kategori grafis pun bertambah dengan adanya desain antarmuka website, aplikasi, dan permainan digital yang semuanya bersifat interaktif.
Teknologi digital pun semakin memantapkan posisi desain grafis dalam dunia publikasi. Profesi desainer semakin populer. Proses mendesain juga semakin mudah dilakukan karena tersedia program komputer khusus untuk membuat karya desain grafis.
Sumber : https://salamadian.com/pengertian-desain-grafis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar