Pergi ke Placeit.net dan arahkan ke tab Mockups. Pilih jenis produk yang Anda minati.
Advertisement
Langkah 2
Klik Upload Screenshot dan pilih gambar yang ingin Anda tempatkan pada produk. Saya menggunakan gambar ini.
Langkah 3
Ubah ukuran dan potong gambar agar sesuai dengan format yang
diperlukan produk. Di sini saya menyesuaikan gambar saya dengan dimensi
layar iPhone. Setelah selesai, klik Crop.
Langkah 4
Beri waktu pada situs untuk mengunggah desain Anda ke semua maket
yang tersedia. Kemudian gulir di antara mereka untuk memilih salah satu
yang paling Anda sukai.
Langkah 5
Setelah menentukan pilihan, Anda dapat melakukan sedikit penyesuaian
pada mockup Anda. Misalnya, di sini Anda dapat mengubah warna latar
belakang. Tetapi jika Anda puas dengan tampilannya, klik saja Download
untuk membeli desain Anda tanpa watermark.
Sumber : https://design.tutsplus.com/id/tutorials/how-to-make-a-mockup-in-5-easy-steps--cms-32316
Pertama, kamu harus membuka aplikasi
Adobe Photoshop di PC atau laptop kamu, geng. Selanjutnya masukkan foto
utama yang hendak dihapus background-nya dengan menu File > Open > Pilih Foto.
Jika sudah, kamu tinggal klik Open untuk mulai mengedit foto di Photoshop.
Langkah 2 - Ubah Format Layar Foto
Jika sudah, jangan lupa untuk mengubah layer foto utama tadi dari Layer Background menjadi Layer 0.
Caranya kamu cukup melakukan klik dua kali pada layer hingga muncul jendela New Layer. Lalu klik OK untuk melanjutkan proses.
Langkah 3 - Pilih Magnetic Lasso Tool untuk Seleksi Foto
Sekarang langkah terpenting untuk melakukan seleksi foto. Pada toolbar, kamu tinggal klik dan tahan Lasso Tool hingga muncul tiga pilihan tool lainnya.
Untuk memudahkan pekerjaan, di sini Jaka sarankan untuk menggunakan Magnetic Lasso Tool. Atau pun kalau kamu mahir, bisa juga gunakan Pen Tool untuk hasil seleksi yang lebih akurat.
Langkah 4 - Lakukan Seleksi Foto
Kamu bisa langsung melakukan seleksi
pada objek yang hendak ditampilkan. Ikuti bagian pinggir pada foto
hingga mengelilinginya, geng.
Saat melakukan seleksi, kamu bisa klik pada bagian tertentu untuk memberikan anchor point. Jika hendak menghapus anchor point yang salah atau meleset, kamu tinggal tekan tombol Delete.
Langkah 5 - Hapus Background Foto
Setelah selesai melakukan seleksi, bakal muncul garis putus-putus bergerak yang mengelilingi objek.
Untuk menghapus background foto, kamu terlebih dulu bisa membalik seleksi dengan klik menu Select > Inverse. Kemudian tekan tombol Delete untuk menghapusnya.
Langkah 6 - Hilangkan Mode Seleksi
Beginilah hasil foto dengan background yang sudah terhapus rapi, geng. Untuk keluar dari mode seleksi, kamu tinggal menekan tombol Ctrl + D.
Langkah 7 - Ganti Background Foto di Photoshop
Kemudian, barulah kamu mengganti background di Photoshop dengan memasukkannya ke dalam aplikasi. Kamu tinggal klik dan drag foto dari Windows Explorer ke Photoshop yang sedang kamu buka.
Langkah 8 - Mengatur Ukuran Background Foto
Setelah itu, kamu tinggal mengatur ukuran background foto dengan melakukan perbesaran secara proporsional agar gambar nggak terlihat gepeng.
Klik dan drag pada bagian ujung foto sambil menekan tombol Shift + Alt. Jika sudah, kamu tinggal klik dua kali pada foto atau klik ikon centang pada bagian atas.
Langkah 9 - Pindahkan Posisi Background Foto
Jika ukurannya sudah dirasa pas, kamu tinggal memindahkan posisi layer background di bawah foto objek yang sudah kamu seleksi tadi.
Pada jendela Layers, kamu tinggal klik dan drag ke bagian bawah. Kamu bisa memposisikan foto dengan menggeser atau melakukan perbesaran background sesuai keinginan.
Langkah 10 - Simpan Foto Hasil Editan
Terakhir, kamu tinggal menyimpan foto asil editan dengan menu File > Save As. Jangan lupa untuk mengganti tipe file pada kolom Save as type dan isi File Name. Terakhir, tinggal klik Save, deh!
Hasil Akhir: Begini Hasil Foto Edit Background di Photoshop!
Kurang lebih, cara mengganti background foto dengan
Photoshop bakal memberikan hasil seperti di bawah ini, geng. Selain cara
di atas, sebenarnya masih banyak alternatif cara lainnya, lho!
Sumber : https://jalantikus.com/tips/cara-mengganti-background-foto/
Saat ini, komputer menjadi perangkat
terbanyak yang digunakan untuk desain grafis. Memang, perangkat tersebut
menawarkan begitu banyak kemudahan bagi desainer. Praktis, instan,
serta efisien, berikut software–software desain grafis yang paling umum dipakai.
1. Corel Draw
Corel Draw masih belum tergeser posisinya sebagai software desain grafis terpopuler. Software
ini mudah dioperasikan, cocok dipakai untuk mendesain vektor atau
ilustrasi gambar yang ukurannya tidak memengaruhi tingkat ketajamannya.
2. Adobe Photoshop
Software ini sebenarnya
berfungsi untuk mengedit foto. Namun, fitur-fitur di dalamnya
memungkinkan pengguna dapat mendesain grafis, baik dengan menggunakan
foto maupun membuat gambar baru.
3. Adobe Illustrator
Fungsinya
hampir sama dengan Corel Draw. Hanya saja Adobe Illustrator lebih pas
dipakai untuk membuat ilustrasi dalam satu halaman tunggal. Secara
fitur, software ini memiliki akurasi garis dan warna yang lebih baik daripada Corel Draw.
4. Anime Studio
Anime Studio merupakan software
pembuatan animasi dengan berbagai macam fitur. Aplikasi ini bisa
dipakai untuk membuat animasi 2D dan 3D. Memungkinkan penggunanya dapat
langsung mempublikasikan karya mereka dengan mudah.
5. Canva
Software ini terbilang baru dan berbasis online. Pengoperasiannya menggunakan media website, baik untuk pengguna komputer desktop maupun smartphone. Di dalamnya tersedia fitur-fitur instan untuk membuat desain grafis yang ramah digital.
Desain grafis mengandung unsur-unsur
yang kurang lebih sama dengan unsur seni visual pada umumnya.
Unsur-unsur tersebut meliputi garis, bidang, ruang, warna, dan tekstur.
Kelimanya akan dijelaskan dalam poin-poin berikut ini.
1. Garis
Garis adalah gabungan dari titik-titik
yang saling terhubung dengan rapat, urut, dan runut. Garis menjadi
penegas kontur atau aksen suatu bidang. Jenisnya bisa tegak lurus
memanjang, diagonal, lengkung atau bergelombang, baik tegas maupun
putus-putus.
2. Bidang/Bentuk
Bidang merupakan bentuk yang dihasilkan
dari bertemunya titik awal dan akhir suatu garis. Bidang terdiri dari
dua jenis, yaitu geometris, seperti lingkaran, persegi, segitiga, dan
lainnya. Serta organis yang meliputi bentuk tak beraturan yang bebas dan
fleksibel.
3. Ruang
Ruang adalah dimensi dari sebuah desain
grafis. Tempat di mana semua unsur grafis berkumpul dalam satu
kesatuan. Ruang juga bisa berarti area kosong yang memberi jarak antara
satu unsur dengan lainnya.
4. Warna
Pada
dasarnya, warna merupakan citra yang diterjemahkan oleh otak dari
retina mata yang menangkap gelombang cahaya. Warna dalam desain grafis
merupakan corak pemanis pada permukaan unsur-unsurnya dan menimbulkan
sensasi yang menarik perhatian.
5. Tekstur
Tekstur merupakan gambaran sifat dari
suatu jenis permukaan, sehingga menimbulkan kesan bisa dilihat sekaligus
diraba. Seperti halnya warna, tekstur memberikan sensasi visual yang
menarik dan membangkitkan perasaan.
Itulah penjelasan singkat mengenai
setiap unsur dalam desain grafis. Kombinasi antara kelima unsur tersebut
dapat menghasilkan tampilan baru yang menarik apabila diterapkan dengan
tepat. Karenanya desain grafis juga harus memperhatikan prinsip
komunikasi visual yang baik.
Prinsip Desain Grafis
pxhere.com
Penting bagi desainer untuk mempelajari
prinsip dalam membuat karya grafis. Apalagi jika tujuan pembuatannya
adalah memberikan informasi kepada khalayak. Dalam menerapkan
unsur-unsur desain grafis, desainer wajib memperhatikan beberapa
prinsip, antara lain:
1. Komposisi
Secara bahasa berarti penggabungan atau
penataan. Setiap unsur desain grafis ditata sedemikian rupa hingga
saling mendukung dan tampil sebagai kesatuan visual yang utuh dan
serasi. Ini bisa dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip desain grafis
selanjutnya.
2. Keseimbangan
Dalam desain grafis, keseimbangan tidak
selalu berarti ukuran yang sama persis. Keseimbangan juga bisa
diterapkan melalui bentuk, warna, atau tekstur. Keseimbangan dapat
dilihat dari tampilan yang mantap dan tidak meninggalkan kesan ganjil.
3. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara
setiap unsur desain grafis. Perbandingan ini bisa diwujudkan melalui
ukuran, posisi, atau jarak (ruang). Biasanya menganut Golden Ratio, yaitu satuan ukuran perbandingan yang proporsional dan menjadi patokan dalam seni visual.
4. Harmoni
Harmoni berhubungan erat dengan
keserasian. Setiap elemen desain grafis ditampilkan dalam nuansa
teratur, seimbang, dan proporsional sehingga menarik perhatian dan
memberikan kesan tersendiri bagi penikmatnya.
5. Irama
Irama merupakan cara untuk menampilkan
gerak. Dalam desain grafis dua dimensi, gambar dibuat seolah bergerak,
menyesuaikan sisi psikologis manusia yang memiliki respon natural
tertentu, jika berhadapan dengan unsur-unsur desain grafis. Karya
desain grafis dapat dikatakan baik apabila dapat memenuhi semua prinsip
di atas. Tidak ada batasan mengenai bagaimana cara menerapkan prinsip
tersebut. Asalkan semuanya muncul dengan baik, umumnya dapat dipastikan
bahwa desain grafis tersebut akan menarik perhatian.
Jenis-Jenis Desain Grafis
pixabay.com
Awalnya, desain grafis hanya
memanfaatkan media 2 dimensi. Namun, seiring perkembangan teknologi,
kini desain grafis juga ditampilkan dengan media 3 dimensi. Hal ini
turut memengaruhi klasifikasi desain grafis, yang kemudian dibedakan
menurut aplikasinya.
1. Desain Identifikasi
Identifikasi berkaitan dengan fungsi
desain grafis sebagai cara untuk memperkenalkan sekaligus mengingatkan
sebuah informasi kepada khalayak. Umumnya diaplikasikan dalam dunia
industri, mulai dari desain logo, materi promosi, profil perusahaan, dan
lain-lain.
2. Desain Multimedia
Multimedia berarti desain grafis
memanfaatkan berbagai jenis media, sesuai dengan penempatannya. Film
animasi, iklan televisi, dan video, adalah termasuk contoh desain
multimedia yang paling sering ditemui.
3. Desain Percetakan/Printing
Aplikasi desain grafis khusus untuk
kebutuhan percetakan. Bisa dalam bentuk sampul buku dan tata letak
isinya, majalah, dan media cetak lainnya. Beberapa materi publikasi juga
masih menggunakan aplikasi cetak, misalnya poster, banner, pamflet, flyer, dan sebagainya.
4. Desain Produk
Desain produk meliputi desain kemasan
secara menyeluruh, baik bentuk maupun tampilan luarnya. Kemasan ini
termasuk kompartemen ukuran besar yang memuat sejumlah unit produk untuk
didistribusikan. Juga merchandise atau item-item pendukung promosi.
5. Desain Digital
Perkembangan teknologi telah sampai di
ranah digital yang identik dengan penggunaan internet. Sehingga kini
kategori grafis pun bertambah dengan adanya desain antarmuka website,
aplikasi, dan permainan digital yang semuanya bersifat interaktif.
Teknologi digital pun semakin
memantapkan posisi desain grafis dalam dunia publikasi. Profesi desainer
semakin populer. Proses mendesain juga semakin mudah dilakukan karena
tersedia program komputer khusus untuk membuat karya desain grafis.
Sumber : https://salamadian.com/pengertian-desain-grafis/
Pengertian Desain Grafis adalah
aktivitas perancangan ide dan pembuatan informasi melalui sebuah media
dengan menggunakan elemen-elemen visual, seperti titik, garis, huruf,
bidang, tekstur, ruang, dan warna.
Desain grafis adalah bagian dari ilmu
seni visual. Secara bahasa desain grafis terdiri dari dua kata. Yaitu
desain yang berarti kerangka bentuk atau rancangan. Dan grafis yang
merupakan paduan titik, garis, bidang, atau huruf visual untuk
mengomunikasikan pesan tertentu.
Dalam
desain grafis, terdapat dua jenis media yang biasa digunakan, yaitu 2
dimensi dan 3 dimensi. Media 2D, seperti kertas, papan, kain, dan
sebagainya. Sedang media 3D meliputi perangkat-perangkat yang dapat
menampilkan hasil gambar bergerak.
Fungsi Desain Grafis
pxhere.com
Desain
grafis identik dengan hal-hal terkait periklanan dan promosi sebuah
produk. Namun pada dasarnya bidang seni yang satu ini memiliki dua
fungsi utama, di mana promosi merupakan bagian darinya. Berikut ulasan
lebih lengkap mengenai fungsi desain grafis.
1. Fungsi Identifikasi
Identifikasi
merupakan proses pengenalan terhadap sesuatu. Desain grafis dapat
menjadi sebuah metode untuk menetapkan identitas dan membenamkan ingatan
kepada khalayak akan identitas tersebut.
Contoh penerapan desain grafis paling
umum adalah dalam desain logo yang menjadi identitas utama dari sebuah
merek atau perusahaan. Melalui logo tersebut, khalayak dapat langsung
mengenali dari siapa sebuah informasi berasal.
Desain grafis menjadi kunci bagaimana
khalayak mendapatkan kesan terhadap sesuatu. Desain yang memikat membuat
orang tertarik dan ingin tahu lebih jauh. Sebaliknya, desain yang buruk
menghasilkan identitas negatif, bahkan tidak menancap dalam ingatan
khalayak.
2. Fungsi Instruksi
Desain grafis juga dapat berfungsi
untuk mengomunikasikan sebuah informasi yang berupa arahan atau
petunjuk. Melalui informasi tersebut, diharapkan khalayak dapat
terdorong untuk merespon dan melakukan sesuatu yang diinginkan oleh
penyampainya.
Di sinilah desain grafis menjadi salah
satu sarana promosi, publikasi, dan presentasi. Tujuan yang lebih
kompleks tentunya membutuhkan aplikasi desain yang lebih menarik.
Desainer harus mampu menyampaikan informasi secara efektif, agar mudah
dipahami dan diingat.
Fungsi instruksi berkaitan erat dengan
fungsi identitas. Sebagai contoh, sebuah produk memiliki logo dengan
dominasi warna merah. Maka iklan dari produk tersebut akan memuat warna
yang sama, untuk lebih melekatkan identitasnya.
Aplikasi desain grafis dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Utamanya dalam mengomunikasikan ide
atau informasi dengan cara semenarik mungkin, untuk menumbuhkan minat
khalayak terhadap pesan tersebut.
Sumber : https://salamadian.com/pengertian-desain-grafis/